Friday, 2 December 2016

Katarak Pada Mata

Gejala dan Penyebab Penyakit Mata Katarak
Gejala dan Penyebab Penyakit Mata Katarak
Katarak adalah proses memburamnya lensa mata karena sebab apapun. Katarak dapat dibagi berdasarkan penyebabnya yaitu adalah :
1. Katarak senilis (paling banyak, pada lansia)
2.Katarak kongenital (pada bayi atau anak-anak. Akibat rubella kongenital, cytomegalovirus, toksoplasmosis)
3. Katarak traumatik (katarak akibat trauma)
4. Katarak komplikata (katarak akibat penyakit mata lain atau akibat penyakit sistemik lain)
5. Katarak toksik (keracunan steroid)
6. Katarak sekunder  (setelah operasi matalainnya).

Katarak senilis terdiri atas 6 fase
1. Katarak insipiens (mulai terjadi kekeruhan)
2. Katarak intumesens
    a. Lensa menyerap banyak air pada tahap ini sehingga menjadi lebih besar.
    b. Pasien menunjukkan gejala miopisasi.
3. Katarak imatur
    a. Kekeruhan lensa di lokasi tertentu.
    b. Shadow test positif pada fase ini.
4. Katarak matur
    a. Lensa sudah keruh seluruhnya.
    b. Ukuran lensa kembali normal.
    c. Shadow test sudah negatif, visus bisa mencapai 0.
5. Katarak hipermatur
    a. Lensa mengerut dan ukurannya lebih kecil.
    b. Korteks mengalami pencairan dan keluar ke bilik mata depan.
    c. Shadow test pseudopositif.
    d. Dapat disertai glaukoma sekunder.
6. Katarak morgagni
    a. Kapsul lensa tebal, sehingga materi korteks yang sudah mencair tidak bisa keluar dari lensa.
    b. Dapat disertai glaukoma sekunder dan abnormalitas mata yang lainnya.
Gejala katarak adalah :
  • Penglihatan berkabut dan warna lebih kuning,kadang ber-halo atau  glaring (pecah), fotofobia, atau tampak dobel.
  • Penglihatan sempat membaik pada malam hari dan penglihatan dekat membaik (second sight / miopisasi).
  • Tidak ada gangguan lapang pandangan.
  • Pemeriksaan = shadow test positif (fase imatur); penilaian funduskopi / segmen posterior mata sulit dilakukan.
Operasi
Operasi baru dilakukan saat lensa sudah keruh seluruhnya (katarak matur). Ada 3 indikasi operasi, yaitu indikasi medis (gangguan sistemik); indikasi optik (gangguan penglihatan); dan kosmetik.

Metode operasi katarak antara lain:
  • Metode klasik =  ICCE. Seluruh lensa dibuang. Kelemahan = tidak bisa pasang IOL sehingga pasien jadi afakia.
  • Metode berikutnya = ECCE. Hanya nukleus dan korteks lensa yang dibuang. Bisa dipasang IOL (pseudofakia).
  • Metode terbaru =  fakoemulsifikasi. Nukleus dan korteks dihancurkan dan diisap dengan probe, lalu dipasang IOL.
  • Metode untuk anak =  disisio lentis (sayatan pada kapsul anterior lensa).
KomplikasiKomplikasi preoperasi katarak antara lain glaukoma sekunder, uveitis, dan dislokasi lensa.
Komplikasi postoperasi katarak
  • Afakia (iris tremulans, +10 sampai +13 diopterdengan adisi 3 diopter untuk penglihatan dekat). 
  • Pseudofakia (dengan pemasangan IOL).
Semoga bermanfaat...!!!

Glaukoma Kronik Mata

Glaukoma sudut terbuka kronik bersifat familial, sering ditemukan pada lansia dan orang kulit hitam. Penyebab glaukoma ini bersifat primer, yaitu proses degeneratif pada trabecular meshwork berupa penebalan; akibat timbunan materi ekstraseluler.

Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan tiga kriteria utama:
1. Tekanan intraokular (IOP) meningkat (>21 mmHg, kira-kira sampai 30 mmHg) pada DUA KALI PEMERIKSAAN.
2. Lapang pandangan menyempit (visual field defect).
3. Funduskopi cup/disc ratio 0.5 atau lebih.

Ciri khas penyempitan lapang pandangan akibat glaukoma adalah adanya skotoma Bjerrum > diikuti nasal step > dan diikuti skotoma Siedel. Penyempitan lapang pandangan tidak disertai penurunan visus.  Cup/disc ratio dilihat dengan funduskopi; dihitung dengan membandingkan diameter dasar N.opticus dengan diameter N.opticus yang tampak. Rasio normal adalah 0.4.

Ada 2 varian glaukoma sudut terbuka kronik
1. Glaukoma normotensif (kriteria 2 dan 3 memenuhi tapi 1 tidak), biasa pada wanita tua.Tindakan untuk glaukoma normotensif adalah memberikan terapi hipertensif sistemik dan tindakan trabekulektomi.
2. Hipertensi okular (kriteria 1 memenuhi tapi 2 dan 3 tidak), biasa pada pria di atas 40 tahun.
 Hipertensi okular tidak diapa-apakan, kecuali jika berisiko tinggi mengalami glaukoma.
 
Terapi glaukoma sudut terbuka bersifat SEUMUR HIDUP, tetapi tujuannya hanya untuk mempertahankan sisa lapang pandangan; BUKAN UNTUK MEMPERBAIKI LAPANG PANDANG. Demikian pula setelah mendapat terapi, lapang pandangan KADANG MASIH PROGRESIF MEMBURUK.
Optic disc yang normal                           Optic disc abnormal pada                     (C/D ratio 0.2)                                      glaukoma (C/D ratio 0.7)
            Optic disc yang normal                           Optic disc abnormal pada 
                   (C/D ratio 0.2)                                      glaukoma (C/D ratio 0.7)
Tindakan untuk pasien glaukoma sudut terbuka kronik:
1. Diberikan  TETES MATA ANTIGLAUKOMA. Dapat berupa penghambat produksi aqueous humour (timolol 0.25% atau apraklonidin 0.5%) dan/atau pelancar aliran aqueous humour (latanoprost 0.005%).
2. Operasi TRABEKULEKTOMI, jika dengan tetes mata penyakit masih berjalan progresif. Trabekulektomi dilakukan dengan membuat bleb dari  flap sklera menuju ruang subkonjungtiva sebagai penampung sementara cairan aqueous.

Semoga bermanfaat...!!!