Glaukoma sudut terbuka kronik bersifat familial, sering ditemukan pada lansia dan orang kulit hitam. Penyebab glaukoma ini bersifat primer, yaitu proses degeneratif pada trabecular meshwork berupa penebalan; akibat timbunan materi ekstraseluler.

Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan tiga kriteria utama:
1. Tekanan intraokular (IOP) meningkat (>21 mmHg, kira-kira sampai 30 mmHg) pada DUA KALI PEMERIKSAAN.
2. Lapang pandangan menyempit (visual field defect).
3. Funduskopi cup/disc ratio 0.5 atau lebih.

Ciri khas penyempitan lapang pandangan akibat glaukoma adalah adanya skotoma Bjerrum > diikuti nasal step > dan diikuti skotoma Siedel. Penyempitan lapang pandangan tidak disertai penurunan visus.  Cup/disc ratio dilihat dengan funduskopi; dihitung dengan membandingkan diameter dasar N.opticus dengan diameter N.opticus yang tampak. Rasio normal adalah 0.4.

Ada 2 varian glaukoma sudut terbuka kronik
1. Glaukoma normotensif (kriteria 2 dan 3 memenuhi tapi 1 tidak), biasa pada wanita tua.Tindakan untuk glaukoma normotensif adalah memberikan terapi hipertensif sistemik dan tindakan trabekulektomi.
2. Hipertensi okular (kriteria 1 memenuhi tapi 2 dan 3 tidak), biasa pada pria di atas 40 tahun.
 Hipertensi okular tidak diapa-apakan, kecuali jika berisiko tinggi mengalami glaukoma.
 
Terapi glaukoma sudut terbuka bersifat SEUMUR HIDUP, tetapi tujuannya hanya untuk mempertahankan sisa lapang pandangan; BUKAN UNTUK MEMPERBAIKI LAPANG PANDANG. Demikian pula setelah mendapat terapi, lapang pandangan KADANG MASIH PROGRESIF MEMBURUK.
Optic disc yang normal                           Optic disc abnormal pada                     (C/D ratio 0.2)                                      glaukoma (C/D ratio 0.7)
            Optic disc yang normal                           Optic disc abnormal pada 
                   (C/D ratio 0.2)                                      glaukoma (C/D ratio 0.7)
Tindakan untuk pasien glaukoma sudut terbuka kronik:
1. Diberikan  TETES MATA ANTIGLAUKOMA. Dapat berupa penghambat produksi aqueous humour (timolol 0.25% atau apraklonidin 0.5%) dan/atau pelancar aliran aqueous humour (latanoprost 0.005%).
2. Operasi TRABEKULEKTOMI, jika dengan tetes mata penyakit masih berjalan progresif. Trabekulektomi dilakukan dengan membuat bleb dari  flap sklera menuju ruang subkonjungtiva sebagai penampung sementara cairan aqueous.

Semoga bermanfaat...!!!

0 comments:

Post a Comment

 
Top