Nilai noise pada pencitraan CT-Scan sangat bergantung pada pemilihan parameter pemeriksaan CT-Scan, berikut adalah parameter CT- Scan yang mempengaruhi nilai noise.

1. Tebal potongan irisan
Tebal potongan irisan (slice thickness)adalah tebalnya irisan atau potongan dari obyek yang diperiksa. Nilainya dapat dipilih antara 0,5 mm - 10mm sesuai dengan keperluan klinis. Ukuran yang tebal akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah sebaliknya dengan ukuran yang tipis akan menghasilkan detail-detail yang tinggi. Bila ketebalan meninggi akan timbul gambaran-gambaran yang mengganggu seperti garis dan bila terlalu tipis  gambaran akan terlihat tidak halus. Slice thickness yang tebal mengurangi ketajaman pada bidang atau (axis craniocaudal), ketajaman pada tepi struktur organ juga berkurang pada gambar transaksial. Dan semakin meningkat tebal slice thickness kemungkinan terjadinya partial volume artefak semakin besar sehingga gambar tampak kabur.
Pixel dan voxel pada gambar CT scan
Pixel dan voxel pada gambar CT scan
Matriks gambar terdiri dari picture element atau pixel. Sebuah pixel merupakan elemen dasar dari gambar digital dua dimensi. Setiap pixel pada gambar CT scan berhubungan dengan voxel (volume element) pasien. Voxel memiliki dimensi bidang yang sama dengan pixel tetapi termasuk juga slice thickness. Setiap pixel pada gambar CT scan menampilkan rata-rata atenuasi sinar – X dari jaringan dalam suatu  voxel.

Tebal potongan irisan (slice thickness) yang meningkat maka kontras resolusi akan meningkat sedangkan spatial resolusi akan menurun dan image noise akan berkurang. Sebaliknya tebal potongan irisan (slice thickness) semakin tipis maka ukuran voxel akan tereduksi sehingga spatial resolusi dan image noise akan meningkat sedangkan kontras resolusi menurun.

 2. Faktor Eksposi
Faktor eksposi adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap eksposi meliputi tegangan tabung (kV), arus tabung (mA) dan waktu (s). Besarnya tegangan tabung dapat dipilih secara otomatis pada tiap-tiap pemeriksaan.

 3. Field Of  View (FOV)
FOV adalah diameter maksimal dari gambar yang akan direkonstruksi. Besarnya bervariasi dan biasanya berada pada rentang 12-50 cm. FOV kecil akan meningkatkan detail gambar (resolusi) karena FOV yang kecil mampu mereduksi ukuran pixel, sehingga dalam rekonstruksi matriks hasilnya lebih teliti. Namun bila ukuran FOV lebih kecil maka area yang mungkin dibutuhkan untuk keperluan klinis menjadi sulit untuk dideteksi.

 4. Rekontruksi Matriks
Rekonstruksi matriks adalah deretan baris dan kolom dari picture eleman (pixel) dalam proses perekonstruksian gambar. Rekonstruksi matriks ini merupakan salah satu struktur element dalam memori komputer yang berfungsi untuk merekonstruksi gambar. Pada umunya matriks yang digunakan berukuran 512 X 512 yaitu 512 baris dan 512 kolom. Rekontruksi matriks berpengaruh terhadap resolusi gambar. Semakin tinggi matriks yang dipakai maka semakin tinggi detail gambar yang dihasilkan.

 5. Rekonstruksi Algorithma
Filter kernel merupakan bagian dari rekonstruksi algoritma, algoritma dalam hal ini merupakan persamaan-persamaan matematika yang dikonvolusikan pada data-data hasil pengukuran. Gunanya dalam CT sangat penting untuk menghilangkan kebanyakan efek blurring, dan sangat melekat dengan fisik rekonstruksi image CT yang menggunakan teknik yang disebut dengan back projection. Hal ini dikerjakan dengan mengaplikasikan filter digital yang disebut kernel ke semua data redaman dengan cara yang sama.

Semoga bermanfaat ...!!!

0 comments:

Post a Comment

 
Top