Gejala dan Penyebab Penyakit Mata Katarak |
Katarak adalah proses memburamnya lensa mata karena sebab apapun. Katarak dapat dibagi berdasarkan penyebabnya yaitu adalah :
1. Katarak senilis (paling banyak, pada lansia)
2.Katarak kongenital (pada bayi atau anak-anak. Akibat rubella kongenital, cytomegalovirus, toksoplasmosis)
3. Katarak traumatik (katarak akibat trauma)
4. Katarak komplikata (katarak akibat penyakit mata lain atau akibat penyakit sistemik lain)
5. Katarak toksik (keracunan steroid)
6. Katarak sekunder (setelah operasi matalainnya).
1. Katarak senilis (paling banyak, pada lansia)
2.Katarak kongenital (pada bayi atau anak-anak. Akibat rubella kongenital, cytomegalovirus, toksoplasmosis)
3. Katarak traumatik (katarak akibat trauma)
4. Katarak komplikata (katarak akibat penyakit mata lain atau akibat penyakit sistemik lain)
5. Katarak toksik (keracunan steroid)
6. Katarak sekunder (setelah operasi matalainnya).
Katarak senilis terdiri atas 6 fase
1. Katarak insipiens (mulai terjadi kekeruhan)
2. Katarak intumesens
a. Lensa menyerap banyak air pada tahap ini sehingga menjadi lebih besar.
b. Pasien menunjukkan gejala miopisasi.
3. Katarak imatur
a. Kekeruhan lensa di lokasi tertentu.
b. Shadow test positif pada fase ini.
4. Katarak matur
a. Lensa sudah keruh seluruhnya.
b. Ukuran lensa kembali normal.
c. Shadow test sudah negatif, visus bisa mencapai 0.
1. Katarak insipiens (mulai terjadi kekeruhan)
2. Katarak intumesens
a. Lensa menyerap banyak air pada tahap ini sehingga menjadi lebih besar.
b. Pasien menunjukkan gejala miopisasi.
3. Katarak imatur
a. Kekeruhan lensa di lokasi tertentu.
b. Shadow test positif pada fase ini.
4. Katarak matur
a. Lensa sudah keruh seluruhnya.
b. Ukuran lensa kembali normal.
c. Shadow test sudah negatif, visus bisa mencapai 0.
5. Katarak hipermatur
a. Lensa mengerut dan ukurannya lebih kecil.
b. Korteks mengalami pencairan dan keluar ke bilik mata depan.
c. Shadow test pseudopositif.
a. Lensa mengerut dan ukurannya lebih kecil.
b. Korteks mengalami pencairan dan keluar ke bilik mata depan.
c. Shadow test pseudopositif.
d. Dapat disertai glaukoma sekunder.
6. Katarak morgagni
a. Kapsul lensa tebal, sehingga materi korteks yang sudah mencair tidak bisa keluar dari lensa.
b. Dapat disertai glaukoma sekunder dan abnormalitas mata yang lainnya.
6. Katarak morgagni
a. Kapsul lensa tebal, sehingga materi korteks yang sudah mencair tidak bisa keluar dari lensa.
b. Dapat disertai glaukoma sekunder dan abnormalitas mata yang lainnya.
Gejala katarak adalah :
- Penglihatan berkabut dan warna lebih kuning,kadang ber-halo atau glaring (pecah), fotofobia, atau tampak dobel.
- Penglihatan sempat membaik pada malam hari dan penglihatan dekat membaik (second sight / miopisasi).
- Tidak ada gangguan lapang pandangan.
- Pemeriksaan = shadow test positif (fase imatur); penilaian funduskopi / segmen posterior mata sulit dilakukan.
Operasi
Operasi baru dilakukan saat lensa sudah keruh seluruhnya (katarak matur). Ada 3 indikasi operasi, yaitu indikasi medis (gangguan sistemik); indikasi optik (gangguan penglihatan); dan kosmetik.
Operasi baru dilakukan saat lensa sudah keruh seluruhnya (katarak matur). Ada 3 indikasi operasi, yaitu indikasi medis (gangguan sistemik); indikasi optik (gangguan penglihatan); dan kosmetik.
Metode operasi katarak antara lain:
- Metode klasik = ICCE. Seluruh lensa dibuang. Kelemahan = tidak bisa pasang IOL sehingga pasien jadi afakia.
- Metode berikutnya = ECCE. Hanya nukleus dan korteks lensa yang dibuang. Bisa dipasang IOL (pseudofakia).
- Metode terbaru = fakoemulsifikasi. Nukleus dan korteks dihancurkan dan diisap dengan probe, lalu dipasang IOL.
- Metode untuk anak = disisio lentis (sayatan pada kapsul anterior lensa).
KomplikasiKomplikasi preoperasi katarak antara lain glaukoma sekunder, uveitis, dan dislokasi lensa.
Komplikasi postoperasi katarak
- Afakia (iris tremulans, +10 sampai +13 diopterdengan adisi 3 diopter untuk penglihatan dekat).
- Pseudofakia (dengan pemasangan IOL).
Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain melalui hubungan intim, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui pajanan cairan tubuh penderitanya, misalnya melalui darah.
ReplyDeleteJika Anda memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin yang anda rasakan, jangan ragu untuk bertanya pada kami karena isi konsultasi aman terjaga, privasi pasien terlindugi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi hotline di (021)-62303060 untuk berbicara dengan ahli Klinik Apollo, atau klik website bawah ini untuk berkonsultasi dengan ahli klinik Apollo.