Beton adalah material buatan atau ar tifisial (berbeda dengan kayu, dan baja) , yang terdiri dari beberapa campuran:
1. Semen
2. Air
3. Agregat (keriki l ) kasar dan halus.
4. zat aditif j ika diperlukan
1. Semen
2. Air
3. Agregat (keriki l ) kasar dan halus.
4. zat aditif j ika diperlukan
Material -material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah dan rasio ter tentu sehingga mudah dipindahkan, ditempatkan (dituang) , dipadatkan (compact) , dan dibentuk (finish) , dan campuran material tersebut akan mengeras dan menghasi lkan produk yang kuat dan tahan lama. Jumlah dari masing-masing bahan yang dicampurkan (semen, air, agregat , dll) akan mempengaruhi proper ti dari beton yang dihasilkan
KELEBIHAN BETON Sebagai Bahan Bangunan
- Kekuatanya t inggi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur seperti beton mutu K-225,K-250,K-350 dan seterusnya.
- Mudah dibentuk menggunakan bekisting sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan. Tahan terhadap temperatur tinggi jadi aman j ika ter jadi kebakaran gedung, atau set idaknya masih member ikan kesempatan kepada penghuni pada saat bencana ter jadi .
- Biaya pemeliharaan rendah karena setelah mengeras menjadi batu, asalkan besi tulangan berada pada posisi yang baik didalam beton maka kemungkinan terjadinya karat dapat dikurangi
- Lebih murah jika dibandingkan dengan baja
- Mempunyai kuat tekan yang tinggi
- Mudah didapat bahan bakunya, karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam misalnya pasir beton dapat di temukan di pegunungan maupun didasar lautan
- Mempunyai tekstur yang terlihat alami sebagai batuan sehingga dapat di fungsikan sebagai bagian dari seni arsitektur
- Umurnya tahan lama
- Beton termasuk material yang mempunyai Berat jenis 2400 kh/cm2.
- Kuat tarik kecil (9%-15%) dari kuat tekan
- Menuntut ketelitian yang tinggi dalam pelaksanaanya
Agar struktur beton bertulang dapat ber fungsi dengan baik maka perlu di lakukan perhitungan struktur dengan benar sehingga tercipta bangunan yang kuat dan ekonomis, secara garis besar perhitungan struktur beton dapat dibedakan menjadi :
1. Perhitungan pondasi
2. Perhitungan kolom beton
3. Perhitungan balok beton
4. Perhitungan plat lantai beton
5. Dan bagian struktur lainya menyesuaikan kebutuhan struktur
1. Perhitungan pondasi
2. Perhitungan kolom beton
3. Perhitungan balok beton
4. Perhitungan plat lantai beton
5. Dan bagian struktur lainya menyesuaikan kebutuhan struktur
SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON
- Kuat tekan beton, yaitu kemampuan beton untuk menerima gaya tekan per satuan luas dan dinyatakan dengan Mpa atau N/mm2.
- Kemudahan pengerjaan, kemudahan pengerjaan beton juga merupakan karakteristik utama yang juga diper timbangkan sebagai material struktur bangunan. Walaupun suatu struktur beton dirancang agar mempunyai kuat tekan yang tinggi , rancangan tersebut juga harus dapat di implementasikan di lapangan.
- Rangkak dan susut
- Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibanding kuat tariknya, dan beton merupakan bahan berifat getas. Ni lai kuat tariknya hanya berkisar 9% - 15% saja dari kuat tekannya.
- Pada struktur bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama dan mampu membantu kelemahannya, terutama pada bagian yang menahan tarik.
Umumnya, campuran beton memenuhi rasio sebagai berikut:
- 11% Semen Portland
- 41% Agregat kasar
- 26% Agregat halus
- 16% Air
- Kualitas pasta semen, yaitu campuran antara semen dan air
- Kualitas agregat, yaitu keriki l dan pasir
- Kekuatan lekatan antara pasta semen dengan agregat
- Pasta semen : 22% - 34% dari volume total beton
- Volume absolute semen : 7% - 14% dari air yang sebanyak 15 - 20%
- Agregat : 66% - 78%
- SEMEN
Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabi l i tas beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air ) akan membentuk pasta yang akan mengika tagregat mulai dar i yang pal ing besar (kasar ) sampai yang pal ing halus.
- AIR
Sebaliknya, penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat adukan menjadi kohesif ,dan mudah dikerjakan (workable) .
- RASIO AIR-SEMEN
Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio. Jika w/c ratio semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi berkurang. Pada lingkungan tertentu, rasio air -semen ini dibatasi maksimal 0.40-0.50 tergantung sifat korosif atau kadar sulfat yang ada di lingkungan tersebut
KEKUATAN BETON DAN RASIO AIR- SEMEN
MUTU BETON
Tabel mutu beton per 1m^3 beton
KEKUATAN BETON TERHADAP WAKTU
Perkiraan Perkembangan Kekuatan Beton menurut SNI T-15-1990-03 |
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN BETON
Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah :
1. Pengaruh cuaca berupa pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan oleh pergantian panas dan dingin.
1. Pengaruh cuaca berupa pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan oleh pergantian panas dan dingin.
2. Daya perusak kimiawi, seper ti air laut (garam), asam sulfat, alkali , limbah, dan lain- lain.
3. Daya tahan terhadap aus (abrasi ) yang disebabkan oleh gesekan orang berjalankaki , lalu lintas, gerakan ombak, dan lain- lain.
3. Daya tahan terhadap aus (abrasi ) yang disebabkan oleh gesekan orang berjalankaki , lalu lintas, gerakan ombak, dan lain- lain.
ZAT PENGGANGGU KEKUATAN BETON
Ditinjau dari aksinya,zat yang berpengaruh buruk tersebut pada beton dibedakan menjadi 3 macam yaitu : 1. Zat yang mengganggu proses hidrasi semen
2. Zat yang melapisi agregat sehingga mengganggu terbentuknya lekatan yang baik antara agregat dan pasta semen.
2. Zat yang melapisi agregat sehingga mengganggu terbentuknya lekatan yang baik antara agregat dan pasta semen.
3. Butiran-butiran yang kurang tahan cuaca, yang bersifat lemah dan menimbulkanreaksi kimia antara agregat dan pastanya.
Zat-zat pengganggu ini dapat berupa kendungan organik, lempung, atau bahan-bahan halus lainnya, misalnya silt atau debu pecahan batu, garam, shale lempung, kayu,arang, pyrites, (tanah tambang yang mengandung belerang) , dan lain- lain
BETON SEGAR
1. Kemudahan pengerjaan (workability). Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk diaduk, diangkut , di tuang dan dipadatkan.
Unsur - unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan pengerjaan beton segar :
a. Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin banyak air yang dipakai makin mudah beton segar diker jakan.
b. Penambahan semen kedalam campuran karena pasti diikuti dengan bertambahnya air campuran untuk memperoleh nilai fas tetap.
c. Gradasi campuran pasir dan kerikil .
d. Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai .
e. Pemakaian butir -butir batuan yang bulat
f. Cara pemadatan adukan beton menentukan sifat pengerjaan yang berbeda.
2. Pemisahan kerikil. Kecenderungan butir-butir kerikil untuk memisahkan diri dari campuran adukan beton disebut segregation.
Kecenderungan pemisahan kerikil ini diperbesar dengan:
a. Campuran yang kurus (kurang semen).
b. terlalu banyak air.
c. Semakin besar butir kerikil .
d. Semakin kasar permukaan kerikil .
Pemisahan kerikil dari adukan beton berakibat kurang baik terhadap betonnya setelah mengeras. Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan kerikil tersebut maka diusahakan hal -hal sebagai berikut:
a. Campuran yang kurus (kurang semen).
b. terlalu banyak air.
c. Semakin besar butir kerikil .
d. Semakin kasar permukaan kerikil .
Pemisahan kerikil dari adukan beton berakibat kurang baik terhadap betonnya setelah mengeras. Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan kerikil tersebut maka diusahakan hal -hal sebagai berikut:
1. Air yang diberikan sesedikit mungkin
2. Adukan beton jangan di jatuhkan dengan ketinggian terlalu besar.
3. Cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus mengikuti cara- cara yang betul
2. Adukan beton jangan di jatuhkan dengan ketinggian terlalu besar.
3. Cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus mengikuti cara- cara yang betul
3. Pemisahan air. Kecenderungan air campuran untuk naik ke atas (memisahkan diri) pada beton segar yang baru saja dipadatkan disebut bleeding.
Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut:
a. Memberi lebih banyak semen.
b. Menggunakan air sesedikit mungkin.
c. Menggunakan pasir lebih banyak .
Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut:
a. Memberi lebih banyak semen.
b. Menggunakan air sesedikit mungkin.
c. Menggunakan pasir lebih banyak .
BETON KERAS
Sifat jangka pendek atau sesaat , yang terdiri dari :
Kekuatan tekan
Kekuatan tekan
Kuat tekan beton dipengaruhi oleh:
1. Perbandingan air–semen dan tingkat pemadatannya.
2. Jenis semen dan kual itasnya (mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat batas beton).
3. Jenis dan lekak- lekuk bidang permukaan agregat .
4. Umur (pada keadaan normal kekuatan bertambah sesuai dengan umurnya)
5. Suhu (kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu).
6. Efisiensi dan perawatan
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik beton berkisar 1/18 kuat tekan beton pada waktu umurnya masih muda dan berkisar 1/20 sesudahnya. Biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan bangunan beton. Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu.
Kekuatan geser
Di dalam praktek, geser dalam beton selalu di ikuti oleh tekan dan tarik oleh lenturan dan bahkan di dalam penguj ian tidak mungkin menghi langkan elemen lentur.
Sifat Jangka Panjang:
Sifat jangka panjang, yang terdiri dari :
Sifat jangka panjang, yang terdiri dari :
a. Rangkak
Rangkak adalah penambahan volume terhadap waktu akibat beton yang bekerja.
Faktor faktor yang mempengaruhi rangkak adalah:
- kekuatan (rangkak berkurang bi la kenaikan kekuatan semakin besar ) ,
- perbandingan campuran (bila fas dan volume pasta semen berkurang maka rangkak berkurang),
- semen,
- agregat (rangkak ber tambah bi la agregat makin halus), perawatan,
- umur(kecepatan rangkak berkurang sejalan dengan umur beton).
b. Susut
Susut adalah berkurangnya volume elemen beton jika terjadi kehilangan uap air karena penguapan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya susut adalah:
- agregat (sebagai penahan susut pasta semen) ,
- faktor air semen (semakin besar fas semakinbesar pula efek susut) ,
- ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya susut akan berkurang bila volume elemen betonnya semakin besar)
- kondisi l ingkungan,
- banyaknya penulangan,
- bahan tambahan
Susut adalah berkurangnya volume elemen beton jika terjadi kehilangan uap air karena penguapan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya susut adalah:
- agregat (sebagai penahan susut pasta semen) ,
- faktor air semen (semakin besar fas semakinbesar pula efek susut) ,
- ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya susut akan berkurang bila volume elemen betonnya semakin besar)
- kondisi l ingkungan,
- banyaknya penulangan,
- bahan tambahan
KLASIFIKASI BETON
Klasifikasi beton menurut volumenya:
1. Beton biasa (Ordinary concrete) : 1,80 g/cm3.
2. Beton ringan (Light weight concrete) : 0,6 - 1,8 g/cm3.
3. Beton penyekat panas (Heat insulation concrete) : 0,6 g/cm3
1. Beton biasa (Ordinary concrete) : 1,80 g/cm3.
2. Beton ringan (Light weight concrete) : 0,6 - 1,8 g/cm3.
3. Beton penyekat panas (Heat insulation concrete) : 0,6 g/cm3
Berdasarkan pemakaian dibedakan atas:
1. Beton biasa = Beton ber tulang (Reiforced concrete) untuk konstruksi -konstruksi yang memikul beban
2. Beton bangunan air : Dalam pembuatan pintu air, terusan dsb
3. Beton khusus : Beton asam, tahan panas dsb
1. Beton biasa = Beton ber tulang (Reiforced concrete) untuk konstruksi -konstruksi yang memikul beban
2. Beton bangunan air : Dalam pembuatan pintu air, terusan dsb
3. Beton khusus : Beton asam, tahan panas dsb
JENIS- JENIS BETON
- Ferrosemen
Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan yang berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen.
- Beton Serat (Fibre Concrete)
Adalah bahan komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak-retak sehingga menjadikan beton lebih daktai l daripada beton biasa. Jenis yang biasa dikenal adalah GRC (Glass-fibre Reinforced Concrete)
- Beton Non Pasir (No-Fines Concrete)
Adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara menghi langkan bagian halus agregat pada pembuatan beton. Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasi lkansuatu sistem berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam massa beton, ser ta berkurangnya berat jenis beton
- Beton Siklop
Adalah beton normal / beton biasa, yang menggunakan ukuran agregat yang relatif besar. Ukuran agregat kasar mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20 persen agregat seluruhnya.
- Beton Hampa
Adalah beton yang setelah diadukdan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan cara khusus, disebutcara vakum (vacuum method). Air yang tertinggal hanya air yang dipakai untukreaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
- Beton Mor tar
Adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : mortar lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.
Sekian Dulu... Semoga Bermanfaat.. Postingan Berikutnya Akan Membahas Lebih Lanjut Mengenai Beton...
(o)
ReplyDelete(h)
ReplyDelete