Postingan Kali Ini Akan Membahas Sturktur Organisasi dalam Manajemen Konstruksi

Struktur Organisasi

Kegunaan struktur organisasi adalah untuk menentukan “Bagaimana sebuah proyek dilaksanakan”. Interaksi dan koordinasi yang terorganisir dengan baik sangat penting dibutuhkan pendefinisian yang jelas tentang jalur komunikasi, tanggungjawab dan kewenangan untuk tiap pihak yang terlibat dalam proyek. Struktur organisasi sebuah proyek harus didesain seawal mungkin.

Organisasi fungsional

Struktur organisasi berada dalam hirarki fungsional yang ada. Bagian dari pekerjaan proyek yang berbeda akan dibagi dan dialokasikan dalam unit-unit fungsional yang berhubungan. Tiap unit itu bertanggung jawab untuk menyelesaikan bagian dari pekerjaan proyek itu menggunakan keahlian di unit itu. Koordinasi dilakukan oleh jalur komunikasi yang umum. Umumnya digunakan untuk proyek yang terdapat dalam sebuah perusahaan.
Contoh Struktur Organisasi Fungsional
Contoh Struktur Organisasi Fungsional

  • Keuntungan
- Tidak dibutuhkan perubahan yang signifikan pada organisasi induk. 
- Sebuah anggota tim dapat bekerja pada beberapa proyek 
- Fleksibilitas maksimum bisa didapatkan dari penggunaan staf. 
- Penggunaan keahlian teknis dari masing-masing area  fungsional fungsional. 
- Sangat sesuai untuk produksi massal perusahaan manufaktur mobil.
  • Kerugian
- Pengerjaan proyek kadang kehilangan fokus – motivasi dari anggota tim lemah.
- Sulit untuk mengintegrasikan tugas-tugas yang membutuhkan multi disiplin biasanya membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dari yang diharapkan.
- Keinginan konsumen adalah nomor dua dan oleh karenanya respon terhadap keinginan pelanggan sering sangat lambat.

Organisasi berbasis proyek

Pembentukan tim proyek baru yang independen yang beroperasi sebagai sebuah unit yang terpisah: orang-orang disewa untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu. Seorang proyek manajer harus bekerja penuh (full-time) pada proyek dan bertanggung jawab untuk pada proyek dan bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan perusahaan induk. Sangat cocok untuk perusahaan konstruksi galangan, galangan kapal, perusahaan pembuat pesawat terbang atau perusahaan pembuat film dimana proyek adalah bentuk usahanya yang dominan. Sering setiap proyek beroperasi seperti sebuah perusahaan kecil perusahaan kecil.
Contoh Organisasi berbasis proyek
Contoh Organisasi berbasis proyek
  • Keuntungan
- Kontrol yang kuat yang dilakukan oleh seorang proyek koordinator manajer proyek mempunyai kewenangan dan tanggung jawab penuh terhadap proyek.
- Anggota tim dalam proyek setia terhadap pengerjaan sebuah proyek. 
- Garis komunikasi yang pendek dengan waktu respon yang yang sangat singkat.
- Tingginya tingkat motivasi dan komitmen kerja
  • Kerugian
- Sangat kuatnya budaya “kami-mereka” diantara anggota tim dengan organisasi induk.
- Adanya duplikasi usaha dan sumberdaya
- Kurang proses teknologi transfer
- Adanya kesulitan dalam menyeimbangkan beban kerja seiring dengan adanya pengerjaan beberapa proyek.

Organisasi Matrix

Kombinasi dari organisasi berbasis proyek dan organisasi fungsional dengan aturan penggabungan yang jelas antara tim proyek dengan hirarki fungsional. Biasanya dua rantai koordinator, satu pada garis fungsional yang bersifat permanen dan yang lain pada garis proyek yang bersifat sementara. Setiap anggota dalam organisasi ini bekerja pada proyek dengan sistim full time atau part time bergantung pada kebutuhan proyek.

- Manajer proyek bertanggung jawab untuk Manajer proyek  bertanggung jawab untuk mengintegrasikan input dari fungsional dan mengawasi penyelesaian proyek.
- Manajer fungsional bertanggung jawab menentukan tugas-tugas dan orang-orang yang bertanggung jawab  untuk menyelesaikan sebuah proyek. 
Contoh Organisasi Matrix
Contoh Organisasi Matrix
  • Keuntungan
- Meningkatkan komunikasi antara bagian pada hirarki fungsional.
- Penggunaan sumberdaya yang optimal – Duplikasi penggunaan sumber daya diminimalkan.
- Proyek manajer dapat lebih fokus pada proyek
- Terjadinya teknologi transfer dalam struktur fungsional.
  • Kerugian
- Adanya fenomena dua bos – memungkinkan terjadinya ketegangan antara proyek manajer dan manajer
fungsional.
- Memungkinkan terjadinya konflik prioritas antara kegiatan proyek dan kegiatan fungsional. proyek dan kegiatan fungsional.
- Penyelesaiannya sering sangat bergantung pada kemampuan negosiasi dari manajer proyek.

Organisasi maya

Sebuah gabungan dari beberapa organisasi dengan Sebuah gabungan dari beberapa organisasi dengan tujuan menyelesaikan sebuah proyek untuk mengembangkan sebuah produk baru atau jasa bagi konsumen. Umumnya terdiri dari beberapa “organisasi satelit ” yang berada disekitar sebuah “perusahaan inti”. Biasanya organisasi-organisasi itu terintegrasi dengan kontrak atau kerjasama. Daripada melakukan semua kegiatan di dalam sebuah perusahaan, organisasi ini lebih memilih untuk meng-subkontrak-kan (outsourcing) kegiatan-kegiatan utama ke perusahaan lain yang mempunyai keahlian yang dibutuhkan. Sangat umum dilakukan pada industri film dan Sangat umum dilakukan pada industri film dan perusahaan konstruksi.
  • Keuntungan
- Pengurangan biaya maksimum dapat dilakukan dengan fleksibilitas yang tinggi: hanya mempekerjakan orang ketika dibutuhkan.
- Penggunaan teknologi dan keahlian tingkat tinggi-hanya dilakukan pada saat yang dibutuhkan.
  • Kerugian
- Adanya kesulitan dalam koordinasi beberapa organisasi yang berbeda.
- Tidak adanya fokus sentral 
- Adanya potensi kehilangan kontrol terhadap proyek.
- Sangat mungkin terjadinya konflik interpersonal sebab tidak adanya nilai-nilai, budaya atau prioritas yang
terbagi.

Bagamaina Cara Memilih struktur organisasi yang sesuai ?

Pada tingkat organisasi Pada tingkat organisasi
- Jika persentase pekerjaan utama dalam organisasi yang melibatkan proyek adalah:
    - Lebih 75% - berbasis proyek.
    - 50% proyek dan 50% produk standar – matrix.
    - hanya sedikit proyek – fungsional.
- Ketersediaan sumberdaya.

Pada tingkatan proyek
    - Besaran proyek.
    - Kepentingan strategis.
    - Kebutuhan akan inovasi.
    - Kebutuhan akan integrasi (jumlah departemen yang terlibat)
    - Batasan anggaran dan waktu Batasan anggaran dan waktu.
    - Stabilitas persyaratan sumberdaya.

Semakin tinggi tingkatan faktor-faktor di atas semakin membutuhkan organisasi berbasis proyek.

Struktur Pembagian Kerja (Work Breakdown Structure/WBS)

- Langkah berikutnya dari proses perencanaan proyek adalah menjawab pertanyaan,“tugas-tugas apa yang adalah menjawab pertanyaan, tugas tugas apa yang harus dilakukan?”
- Alat untuk menjawab pertanyaan ini adalah struktur pembagian kerja (WBS)
- Salah satu alasan utama kegagalan sebuah proyek adalah adanya “sesuatu yang dilupakan” ketika proyek telah adanya  sesuatu yang dilupakan  ketika proyek telah berjalan dan hal itu sering terlambat diketahui.
- Dengan WBS akan menjamin bahwa “segala sesuatu” yang penting telah dipertimbangkan dalam perencanaan.
- WBS adalah sebuah representasi grafis yang menunjukkan semua tugas/kerja penting yang harus dilakukan dalam sebuah proyek yang di atur dilakukan dalam sebuah proyek yang di atur berdasarkan tingkatan tugas/kerja.
- WBS membagi sebuah proyek kedalam kerja-kerja yang tersusun untuk menjamin bahwa semua elemen-elemen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek teridentifikasi dengan jelas.


Struktur Pembagian Kerja (Work Breakdown Structure/WBS) –Prosedur & Contoh

1. Identifikasi tugas-tugas utama
2 Identifikasi semua sub sub tugas
3. Identifikasi sub-dari sub tugas
4. Tentukan pengkodean untuk setiap tugas

Struktur Pembagian organisasi (Organisation breakdown structure/OBS)

- OBS digunakan untuk mengidentifikasi unit organisasi yang bertanggung jawab untuk melaksanakan  tugas/kerja - “siapa yang harus bekerja di proyek.”
- OBS pada dasarnya menentukan unit organisasi terkecil yang bertanggung jawab untuk tiap kerja di WBS.

Contoh Organisation breakdown structure/OB
Contoh Organisation breakdown structure/OBS
Tabel tanggungjawab Linear (Linear Responsibility Chart/LRC)

- Tabel tanggungjawab linear (LRC) yang juga dikenal sebagai Matriks Tanggungjawab (Responsibility Matrix/RM) menghubungkan tiap tugas/kerja di WBS Matrix/RM) menghubungkan tiap tugas/kerja di WBS dengan sebuah unit di OBS – Siapa yang harus menyelesaikan kerja tertentu.
- Tabel LRC menunjukkan kewenangan, tanggung jawab dan jalur komunikasi – merupakan cetakbiru dari semua kegiatan dan interaksi dalam proyek.
- Ingat bahwa semua kerja yang tserdapat dalam WBS dan semua unit kerja dalam OBS harus dimasukkan dalam tabel LRC sehingga setiap anggota proyek tahu tugas/kerja apa yang harus mereka selesaikan.

Tabel tanggungjawab Linear/LRC) - contoh


Aturan Parkinson’s
 
Menyelesaikan kerja selalu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada perkiraan waktu kerja, dan hampir tidak pernah sebuah pekerjaan diselesaikan lebih cepat dari waktu yang
ditentukan. Mengapa?
 
- Jika seorang pekerja mendapati dirinya menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, maka mereka akan cenderung memeriksa ulang pekerjaan mereka – agar tampak lebih baik.
- Jika seorang pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat, maka mereka akan diharapkan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sama lebih cepat juga atau mereka akan diberikan tambahan kerja untuk diselesaikan.
- Kemungkinan-kemungkinan ini akan menyebabkan para pekerja untuk cenderung tidak menyelesaikan pekerjaannya sebelum waktu yang ditetapkan; jika mereka di’hukum’ akibat menyelesaikan pekerjaan lebih baik dari target, maka mereka akan berhenti melakukan itu.

0 comments:

Post a Comment

 
Top