Sejarah Singkat Industri BLP

Sama halnya dengan industri lain, industri BLP juga memiliki sejarah dan perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Industri BLP dimulai pertama kalinya di pantai California pada akhir tahun 1890-an. Pada saat itu, H.L Williams membeli sebuah areal di pantai California yang diindikasikan mengandung minyak bumi didalamnya. Pada tahun 1887 dia menyelesaikan platform bangunan pantai di pantai tersebut.

Bukti kandungan kantung gas di pantai tersebut membuat Williams yakin bahwa kandungan minyak dapat ditemukan di lepas pantai. Operasi di darat diperluas ke arah laut dengan menggunakan dermaga, dan pada tahun 1887 untuk pertama kalinya berhasil dibuat lubang dilaut dengan pengeboran. Sebelas dermaga dibangun dan pada tahun 1900 pengeboran telah dilakukan pada jarak 500 ft (150 m) dari garis pantai.

Pada tahun 1922, minyak ditemukan di bawah permukaan air danau Maracaibo, Venezuela. Pengeboran dilakukan pada platform kayu pada air yang dangkal di kedalaman danau. Pada tahun 1930, dalam susunan alat-alat pengeboran dan platform yang padat, dipasang jaringan pipa dalam air yang digunakan untuk mengalirkan minyak ke pantai danau. 

Pembangunan instalasi perminyakan di dalam dan disekitar danau ditingkatkan dan sekarang diperkirakan sudah ada kurang lebih 6000 platform di danau tersebut. Pembangunan industri perminyakan di lepas pantai California dirintis oleh Signal Oil dan Gas Company. 

Bangunan Lepas Pantai

Sekitar tahun 1930, perusahaan tersebut telah menggebor sumur-sumur minyak daerah pasang surut di Elwood, California dan  pada tahun 1938 memulai pengeboran pada daerah sepanjang pantai. Pada tahun 1947, diproduksi untuk pertama kalinya struktur platform baja terpancang dengan berat 1200 ton yang diinstalasikandi Teluk Mexico dengan kedalaman 20 ft ( 6 meter ). Berbeda dengan konstruksi BLP pada umumnya, konstruksi BLP ini dikenal sebagai type jacket steel platform.

Type jacket steel paltform ini memerlukan pertimbangan khusus dalam proses load out dari jetty ke atas barge, transportasi struktur ke lokasi, pelaksanaan instalasi dan kemapuan struktur dalam menahan beban lingkungan selama beroperasi. Perkembangan timbulnya konstruksi BLP ini didorong oleh perkembangan dalam industri perminyakan dan gas yang cenderung mencari ladang minyak dan gas dilepas pantai. Sejak Tahun 1947 sampai sekarang sudah dibangun sekitar 3000 unit bangunan terpancang yang tersebar di seluruh dunia dimana sekitar 2000 diantaranya berupa struktur jacket steel paltform dan jumlah itu sebagian besar beroperasi di teluk Mexico dan Laut Utara.

Jenis struktur bangunan terpancang ini merupakan jenis struktur permanen yang dibangun untuk mendukung operasi produksi minyak dan gas hingga 60 sumur untuk waktu 30 tahun. Sampai sekarang, lokasi kerja bangunan terpancang ini berkembang hingga kedalaman laut 400 m. Fabrikasi dan pengoperasian BLP (offshore structure) jauh lebih mahal dan juga beresiko tinggi bila dibandingkan dengan konstruksi-konstruksi bangunan di darat pada umumnya. Hal ini bergantung pada beberapa faktor antara lain letak ladang minyak/gas itu sendiri, kedalaman laut daerah operasi dan jarak lokasi operasi di daratan.

Pada umumnya biaya pengoperasian BLP sekitar 5 sampai 10 kali lebih mahal dibanding dengan bangunan di darat.Untuk itu dalam pengoperasian BLP, perlu dipertimbangkan dua hal utama yaitu:


  • Industri BLP hanya membangun struktur BLP yang memenuhi fungsi spesifik yang dibutuhkan.
  • Struktur yang akan diinstalasikan sebanyak mungkin difabrikasi di darat dan membatasi kerja di laut seminimal mungkin


  • Proses produksi pada fabricator-fabricator BLP modern umumnya selalu mengarahkan pada efektifitas waktu, biaya dan kualitas struktur yang dibuatserta adanya keselarasan antara sumberdaya (5M – machine, man, money, material,method) dalam proses produksi untuk kelancaran dalam proses produksi. Dari kelima sumberdaya perusahaan di atas, sumberdaya manusia (man) biasanya terdiri dari pekerja dengan ikatan kerja tetap (jumlah terbatas) dan pekerja dengan ikatan kerja tidak tetap (sistem kontrak – jumlah maksimum) sedangkan sumberdaya peralatan (machine) umumnya terdiri dari peralatan yang dimiliki sendiri oelh perusahaan dan peralatan yang diadakan dengan sistem sewa.

    Pada dasarnya suatu proses produksi BLP akan melewati tahapan yang kompleks yang mempunyai hubungan antar proses. Bagan atau flowchart dari proses produksi bangunan lepas pantai dapat dilihat pada slide berikutnya yang dimulai dari proses memilih proyek yang akan dikerjakan hingga proses serah terima (delivery) proyek.

    proses produksi bangunan lepas pantai
    Proses Produksi bangunan Lepas Pantai

    0 comments:

    Post a Comment

     
    Top